Krisis gas Eropa di musim dingin 2022?
Musim dingin akan segera tiba, dan Eropa kini menghadapi krisis energi yang serius. Harga gas di pasar-pasarnya berada pada rekor tertinggi, pasokan menurun dan ada kekhawatiran mengenai bagaimana musim dingin yang panjang akan berlalu.
Masalah berbeda di Eropa
Di Eropa, berbagai kegiatan memerlukan penggunaan energi, dan kekurangan energi mempengaruhi semua aspek pencarian, termasuk transportasi, pemanas rumah, jasa industri, produksi pertanian, kehutanan, produksi pangan dan banyak lagi.
Dampak yang paling nyata adalah kenaikan harga beberapa produk makanan dan kurangnya pemanas rumah. Pasar industri susu dan roti sangat terpukul. Sejak awal tahun 2021 hingga Agustus, harga mentega naik 80%, keju naik 43%, dan susu bubuk naik lebih dari 50%.
Apa alternatif untuk mengatasi kesenjangan gas alam?
Menurut rencana Komisi Eropa untuk menutup kesenjangan gas di Rusia, ada tiga alternatif utama. Yang pertama adalah proyek “Koridor Gas Selatan”. Koridor ini akan melewati Azerbaijan, Georgia, Turki, Yunani, Bulgaria, Albania dan Laut Adriatik dan akan disalurkan melalui pipa ke Italia.
Opsi kedua adalah membangun platform berbasis di Mediterania untuk menyalurkan gas ke Eropa, baik melalui pipa gas atau dengan mengimpor LNG untuk mengkompensasi pengurangan pasokan gas.
Terakhir, opsi ketiga adalah mengimpor dan menyimpan LNG. Dalam hal ini, Komisi Eropa mengidentifikasi tiga sumber utama yaitu Amerika Serikat, Qatar, dan Afrika Timur.
Jerman dilaporkan telah berjanji untuk sepenuhnya menghilangkan ketergantungannya pada batu bara pada tahun 2038, namun kini, untuk mengatasi masalah tersebut, Jerman telah mulai memulihkan tambang batu bara dan pembangkit listrik yang ditutup 10 tahun lalu dan diperkirakan akan membakar lebih dari 100.000 ton batu bara. per bulan. Sementara itu, banyak negara Eropa lainnya juga mulai memulai kembali pembangkit listrik tenaga batu baranya, seperti Austria, Polandia, Belanda, Yunani dan lain-lain.
Produksi bahan bakar biomassa diperlukan
Bahan bakar briket biomassa bisa menjadi pilihan yang baik. Bahan baku pelet biomassa sebagian besar merupakan limbah pertanian dan kehutanan, antara lain jerami, serbuk gergaji, serpihan kayu, jerami, dll, yang dijadikan bahan bakar biomassa dengan cara produksi bahan bakar biomassa.